Ekspedisi Besar Mencari Ranu Tompe

Sabtu, September 28, 2013
Ranu Regulo, Sabtu, 30 Juni 2012. Foto: ABDI PURMONO


BALAI Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berencana menggelar ekspedisi selama sepuluh hari untuk menemukan lokasi Ranu Tompe. Ekspedisi akan diadakan pada 2-11 Oktober mendatang dan ini merupakan ekspedisi besar pertama sejak TNBTS berdiri pada 1982.

Kepala Bidang Teknis Konservasi Balai Besar TNBTS Farianna Prabandari mengatakan, selama ini tercatat TNBTS mempunyai enam danau, yakni Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Ranu Darungan, Ranu Tompe, dan Ranu Pakis. Keenam danau terbentuk akibat aktivitas vulkanik gunung-gunung di dalam kawasan TNBTS, terutama oleh aktivitas vulkanik Gunung Bromo dan Gunung Semeru.


Berbeda dengan Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo yang sudah populer, masyarakat luas belum mengetahui secara persis wujud Ranu Darungan dan Ranu Pakis atau Ranu Kuning. Bila debit air Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo relatif lebih stabil, debit air Ranu Darungan berfluktuasi, kadang penuh dan kadang kering karena airnya dialirkan untuk memenuhi kebutuhan warga. Sedangkan Ranu Pakis merupakan danau tadah hujan.


Namun, hingga kini hanya keberadaan Ranu Tompe belum diketahui. Jangankan masyarakat luas, tak seorang pun pegawai TNBTS pernah melihat wujudnya. “Kami hanya tahu dari citra satelit dan peta kawasan dan karena itu kami merasa perlu mengadakan kegiatan eksplorasi ekologi Ranu Tompe,” kata Farianna kepada saya pada Jumat, 27 September 2013.

Elham Purnomo, staf Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan Perpetaan TNBTS, menambahkan, diduga kawasan Ranu Tompe menyimpan keanekaragaman flora dan fauna yang sangat banyak dan penting karena, secara geografis, kawasan Ranu Tompe terisolasi dan jauh dari akses manusia. Ia berada di zona inti atau jantung TNBTS, yang merupakan zona perlindungan mutlak.

Dari peta kawasan diketahui, Ranu Tompe berlokasi di wilayah kerja Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Seroja, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II–Lumajang. Ia berada lereng timur Gunung Semeru pada ketinggian 1.774 meter dari permukaan laut dan secara administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Lumajang. Posisi geografis ini menjadikan keberadaan kawasan Ranu Tompe sangat vital sebagai daerah tangkapan air bagi masyarakat Lumajang.

“Nanti kami juga mengajak warga yang pernah ke sana sebagai pemandu. Beberapa aktivis lingkungan juga ikut. Wartawan boleh ikut ekspedisi ini,” kata Elham.

Untuk sementara diduga, dalam kawasan Ranu Tompe menyimpan kekayaan hayati yang beragam; antara lain, berupa spesies anggrek dan pohon-pohon besar yang belum pernah dicatat dan diukur, serta burung pemangsa (raptor), khususnya elang jawa, dan menjadi tempat bagi macan tutul bersarang.
  
Kompilasi data, analisis data, pembahasan dan finalisasi laporan ekspedisi ditetapkan maksimal sebulan pasca-ekspedisi. ABDI PURMONO


Ekspedisi Ranu Tompe Segera Digelar

Ekspedisi Besar Mencari Posisi Ranu Tompe

Ekspedisi ke Danau Misterius Semeru, Ranu Tompe 

The Untouchable Lake Ranu Tompe





Share this :

Previous
Next Post »